Apa itu  intrapreneur dan  entrepreneur ? Lebih baik jadi entrepreneur atau jadi intrapreneur?  Dan bisa ngga ya,  seorang intrapreneur pindah jadi entrepreneur dan sebaliknya seorang entrepreneur pindah jadi intrapreneur? Apa kendalanya ? apa tantangannya ? Dan apa key success factornya jika memang mereka mau pindah profesi tadi ? 

Sebelumnya kita perkenalan dulu apa itu entrepreneur dan intrapreneur. Dikutip dari Investopedia, entrepreneur adalah individu yang bisa menciptakan bisnis yang baru, bersedia menanggung sebagian besar risiko, dan sebagai imbalannya bisa menikmati sebagian besar keuntungannya. Sedangakan Intrapreneur, ia merupakan seseorang yang berada dalam usaha atau organiasi usaha yang dijalankan, namun seseorang ini bukanlah pemilik dari bidang usaha tersebut, ia tidaklah memiliki kebebasan dalam mengatur bisnis, ia tidak menanggung resiko 100% dalam bisnis tersebut, namun dapat memberikan ide dan gagasan untuk bisnis. 

Entrepreneur dengan intrapreneur sendiri sebenernya beda banget, bisa dibilang seperti dua makhluk berbeda yang hidup di habitat yang berbeda banget, ibaratnya yang satu ikan air laut yang satu ikan air tawar. Jadi dua ini enggak interchangeable, banyak orang berpikir bahwa kalau aku udah jadi intrapreneur di suatu perusahaan, dan aku seorang karyawan tapi punya semangat untuk partnership. Aku creating value untuk customer untuk next prosesku , maka ketika aku resign dan kemudian aku dirikan perusahaan, maka akan punya peluang berhasil lebih besar gitu karena spirit entrepreneurshipnya udah ada.

Kenyataan enggak, kenyataannya lebih banyak yang stres, galau, bingung, kemudian akhirnya balik lagi deh jadi intrapreneur, kerja lagi di pusat. Emang apa sih yang yang yang ngebuat akhirnya dia mental lagi gitu?

Bagi seorang intrapreneur yang udah biasa kerja yang mana sistemnya udah jadi dan terarah, jadi mereka tinggal fokus pada gimana mengeksekusi itu sebaik mungkin dan creating value dalam proses eksekusinya, nah begitu mereka coba jadi entrepreneur, kan nggak ada yang ngarahin jadi bebas mau ngapain aja, pun nggak ada yang ngontrol. Namun enggak ada jaminan terkait penghasilan, jadi mereka akan bingung dan kalap.

Sama halnya dengan seorang entreprenur, karena dia terbiasa gerak cepat, jadi apapun diputuskan cepat, gerak sendiri, kemudian akan langsung eksekusi apa yang menurutnya itu paling baik. Sementara kalau kerja di perusahaan nggak bisa semena-mena, ada berbagai kepentingan yang harus dipegang, ada sop yang harus dia patuhi. Karena itulah membuat mereka merasa kurang bebas. Intinya maksain ikan air laut hidup di air tawar atau masakan ikan air tawar hidup di air laut itu mustahil.

Untuk pertanyaan selanjutnya, jadi lebih baik jadi intrepreneur atau jadi entrepreneur? Sebenarnya keduanya punya plus minus masing – masing.

Intrepreneur :

  • Plusnya ada security finansial penghasilan dari bulan ke bulan itu sudah pasti
  • Minusnya keterbatasan gerak, kita tidak bisa leluasa langsung mengaplikasikan inovasi yang kita.

Entrepreneur : 

  • Plusnya total control (bebas memutuskan apapun karena perusahaan dia sendiri)
  • Minusnya peluang gagalnya tinggi

Dari plus minus masing-masing profesi tidak ada yang unggul, walaupun sang entrepreneur faktanya jika berhasil memiliki penghasilan yang tinggi, namun jika melakukan kesalahan dan kebarngkrutan, pasti kerugiannya sangat besar. Berbeda dengan intrepreneur penghasilan selalu ada dan konsisten, sekalipun dipecat jika memiliki skill bagus pasti perusahaan dapat memperkerjakannya kembali, kerugian yang dialami tidak sebanyak sang entrepreneur. Dua-duanya sama-sama baik, sama-sama jadi jalan untuk dapetin rezeki halal, sama-sama bisa kontribusi bisa berikan nilai, bisa jadi sumber manfaat yang besar bagi sesama.

Nah sekarang kita akan jawab pertanyaan, Jadi apakah kita bisa pindah profesi dari intrapreneur jadi entrepreneur atau sebaliknya ? Jawabannya bisa, yang terpenting kita mau  dan punya tekat kuat untuk belajar dari awal karena kedua profesi itu mempunyai key success factor yang berbeda. 

Sebelum asal berpindah tempat kita harus mengetahui apa key success factor dan syarat-syarat yang harus dipenuhi.  Supaya saat hati kita akhirnya mantap untuk pindah,  pindahnya tuh lebih smooth dan peluang berhasil perpindahannya itu besar.

Masing-masing profesi memiliki dua key success factor. Seorang entrepreneur harus memiliki ambisi, ia harus punya Fighting Spirit untuk terus melaju menjadi seseorang yang lebih besar. Faktor yang lainnya adalah humaility, dimana humility ini adalah  kerendahan hati seorang pengusaha yang harus terus merasa dirinya bodoh, merasa dirinya lapar akan ilmu dan penuh rasa penasaran.

Untuk seorang intrepreneur ia harus bisa deliver results quick, artinya ia harus bisa cepat dalam menyelesaikan pekerjaannya. Dan yang kedua adalah managing stakeholders. Maksudnya ia harus punya kemampuan untuk bisa bermain cantik di tengah banyak kepentingan, bagaimana caranya dia untuk selalu bisa berkontribusi dan bisa merealisasikan ide-idenya.

Jadi kesimpulannya adalah anda mau jadi entrepreneur atau interpreneur masing-masing punya challangenya sendiri dan masing-masing punya key success factornya sendiri-sendiri. Kalian harus yakin sebelum memilih ingin jadi apa, coba tanyakan kepada diri kalian. Aku sebaiknya pengen hidup di mana ya? di air tawar atau air laut ? Kerja disuatu perusahaan dan sukses secara karir di sana atau Saya ingin buka usaha sendiri dan akhirnya berhasil jadi pengusaha?

Dan ingat, apapun yang akhrinya  jadi pilihan, lagi dan lagi masing –  masing punya key success faktornya. Untuk itu sibukkan diri kalian untuk benar-benar memiliki key success faktor itu. Dan it’s much easier untuk built itu dari awal ketika memulai karir atau memulai usaha, kemudian lama kelamaan kalian pasti jadi hebat. 

Balik  lagi dari pertanyaan kalau misalnya saya mau pindah? Terus apa yang saya lakukan? boleh apa nggak? jawabannya sama seperti sebelumnya bisa dan pasti boleh, tapi ada tapinya hehe. Kalian harus belajar ulang nantinya, so hal yang tidak boleh adalah berasumsi bahwa kalau kalian udah hebat di satu habitat maka kalian juga akan hebat automatic di habitat yang lain karena itu enggak akan pernah terjadi, maka ketika kalian adalah seorang intrapreneur mau jadi entrepreneur, pastinya you have to start all over again, key success faktornya kan berbeda, tracknya berbeda, mentalitas yang dibutuhkan berbeda, skillset yang dibutuhkan juga berbeda. Jadi kalau memang akhirnya kalian memutuskan untuk pindah, kalian harus siap mulai dari nol lagi.

Nah kalau kalian willing / bersedia untuk lakukan itu, start over lagi dari awal dan belajar lagi, ngembangin key success faktor yang berbeda dibandingkan sebelumnya & willing to pay the price mau bayar harganya, capeknya, lelahnya, belajarnya gagalnya, coba ulang lagi dan sebagainya monggo silahkan, boleh kok cross habitat tadi selama tadi itu, mau bayar harganya. Last, but not least semoga dari penjelasan diatas semakin membantu kalian untuk pemilihan profesi di masa depan, mana yang menurut kalian itu profesi gue banget nih!

See you on the next blog and thank you!

Source: https://youtu.be/Gj5CvRg2NCY

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You May Also Like

MENGENAL LEBIH DALAM APA ITU BISNIS

Bisnis adalah suatu organisasi yang menjual suatu barang atau jasa kepada konsumen…

Manavgat Escort

Manavgat Escort Ne Demek? Manavgat ilinde hizmet veren, çoğunlukla genç ve orta…